OSIS (Organisasi Intra Sekolah) adalah organisasi siswa resmi yang terdapat di sekolah. Organisasi ini memiliki peran sebagai penggerak siswa untuk aktif berkontribusi di sekolah. OSIS merupakan wadah Pembinaan Kesiswaan di sekolah untuk pengembangan minat, bakat serta potensi Siswa. Seperti halnya organisasi lainnya, OSIS juga memiliki struktur kepengurusan di mana pemilihannya dilakukan secara demokratis oleh siswa dalam lingkup sekolah. OSIS dibimbing oleh seorang guru yang telah dipilih sekolah dan memiliki keterampilan dalam bidang tertentu.
OSIS adalah sebuah organisasi Resmi satu-satunya di sekolah yang diakui oleh Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia sejak 21 Maret 1970. Organisasi ini dimulai pada Sekolah Menengah yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Latar belakang pembentukan OSIS ini adalah untuk menyiapkan siswa-siswa di usia remaja agar mampu memperjuangkan bangsa dengan upaya pemberian pelatihan kepemimpinan, keterampilan, daya kreasi, kesegaran jasmani, patriotisme, dan idealisme. Pemerintah dalam hal ini berperan besar menetapkan nama organisasi menjadi OSIS dengan empat jalur pembinaan siswa yakni; organisasi kesiswaan, latihan kepemimpinan, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan wawasan wiyatamandala.
Dalam setiap organisasi, tentu terdapat tujuan yang ingin dicapai, termasuk juga pada OSIS. Berikut adalah beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain:
- Meningkatkan generasi penerus yang beriman dan bertaqwa.
- Membangun landasan kepribadian yang kuat.
- Memfasilitasi siswa dalam menyalurkan aspirasi, mengekspresikan kreativitas, serta mampu berkontribusi untuk hal-hal positif.
- Memaksimalkan potensi siswa untuk bisa meraih prestasi yang membanggakan diri dan sekolah.
- Melatih keterampilan siswa dalam bersosialisasi dan bernegosiasi.
- Membantu siswa dalam memahami dan menghargai lingkungan sekitar serta nilai moral dalam mengambil keputusan yang tepat.
- Meningkatkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan kerjasama secara mandiri, berpikir logis, dan demokratis.